- Sumber Oksigen sehingga dijuluki “Paru – Parunya nya kota Semarang”
- Sumber Plasma Nuftah dan Keanekaragaman hayati dengan keberadaan berbagai jenis flora dan fauna
- Daerah Resapan Air sehingga menopang kebutuhan air bersih masyarakat semarang bawah sebagai sumber kehidupan
Saturday, May 23, 2020
SENSASI TREK WISATA MATA AIR MANTAN EKOWISATA HUTAN TINJOMOYO
Posted by Karis As A Trader at 11:31 PM 0 comments
Labels: air mata mantan, air mata mantan tinjomoyo, ekowisata hutan tinjomoyo, jalur trekking air mata mantan, top selfie air mata mantan, tracking air mata mantan
Wednesday, November 2, 2011
Sleman Juara Umum Panjat Tebing Porprov DIY XI 2011
Posted by Karis As A Trader at 3:28 PM 0 comments
Labels: sleman juara umum diy
Saturday, December 12, 2009
Menggendong Bayi Bisa Membuat Cerdas
Selama sembilan bulan dalam kandungan ibunya, seorang bayi seolah berada dalam ayunan. Sehingga ketika lahir, dia mencari kenyamanan yang sama dengan digendong. Menurut Karen Sokal-Gutierrez, MD, staf pengajar School of Public Health, University of California Berkeley mengatakan, bayi di bawah usia tiga bulan memang terlihat sangat membutuhkan bantuan orang yang ada disekitarnya.
Berbagai kajian ilmiah menunjukkan, ketika bayi-bayi menangis segera digendong dan diperhatikan kebutuhannya, timbullah perasaan aman. Stres dan kecemasannya berkurang dan akhirnya, bayi menangis lebih sedikit. “Jadi menggendong bayi yang menangis itu bagus, tidak akan memanjakannya,” ujarnya. Lebih lanjut, Gutierrez yang juga Ketua Komisi Early.
Childhood Adoption and Dependent Care pada American Academy of Pediatrics itu menjelaskan, sebagian dokter ahli anak menyebut periode tiga bulan pertama hidup bayi sebagai ‘trimester keempat kehamilan’. Bayi-bayi muda akan merasa lebih nyaman di dalam lingkungan yang mirip rahim ibu, tempat di mana mereka selalu didekap erat, selalu hangat dan diayun-ayun. Maka secara alamiah mereka merasa aman dan nyaman jika digendong, dibedong dan ditimang.
Tapi, setelah usia tiga bulan, bayi-bayi ingin sedikit mandiri. Mereka masih senang digendong, tapi kadang tertarik juga mengamati dan menjelajah sekitar. Bayi usia empat bulan bisa ditelentangkan supaya menggerak-gerakkan lengan dan menjangkau kakinya. Atau, ditengkurapkan supaya berlatih mengangkat kepala dan dada.
Dia menekankan, setiap bayi dan orangtua berbeda. Ada bayi yang perlu segudang perhatian, ada yang senang tidur melulu atau main sendiri. Ada orangtua yang tak bosan-bosannya menggendong bayi, ada yang ingin bayinya belajar mandiri dengan bermain dan tidur sendiri. Budaya yang berbeda punya kebiasaan berbeda pula. Para orangtua perlu menetapkan apa yang cocok dan paling memungkinkan untuk mereka dan bayinya.
Pam Leo, seorang parent educator di Gorham, Maine, Amerika Serikat mengungkapkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi-bayi yang digendong sepanjang waktu, dan terpenuhi semua ebutuhan-atas-sentuhannya sepanjang tahun pertama tidak menjadi bayi yang lengket atau terlalu tergantung pada orang. Sebaliknya bayi-bayi tersebut lebih jarang menangis, tumbuh lebih bahagia, lebih cerdas, lebih mandiri, lebih penuh kasih dan lebih ramah ketimbang bayi-bayi yang kebanyakan ditaruh di kursi, di buaian, di tempat tidur atau di alat bantu lainnya yang tak memerlukan kontak dengan manusia.
Menggendong bayi juga diyakini sebagai bagian vital dari rencana biologis alam dalam menciptakan ikatan kasih sayang ibu-bayi, serta amat penting bagi pengembangan kepercayaan, empati, belas kasih dan hati nurani. “Penelitian menegaskan menggendong bayi manusia mengembangkan kecerdasan dan kapasitas bayi dalam hal kepercayaan, kasih sayang, keintiman, cinta dan kebahagiaan,” tuturnya. (rin)
Artikel diambil dari: republika.co.id, 28 Juli 2008
Posted by Karis As A Trader at 3:04 AM 0 comments
Friday, April 24, 2009
Informasi eksklusif dan referensi tentang bayi cerdas Indonesia
Tahukah Anda, bahwa masa dalam kandungan hingga bayi Anda usia 2 tahun adalah masa yang menentukan dalam pembentukan kecerdasan ? Apa yang sudah Anda lakukan untuk mencerdaskan bayi Anda ? Berikut Keistimewaan Program Bayi cerdas :
Panduan bagaimana cara mencetak dan membentuk bayi cerdas
Panduan bagaimana mempersiapkan kehamilan untuk sang ibu
Panduan bagaimana cara merawat kehamilan, sehingga bisa membentuk bayi yang sehat dan cerdas
Petunjuk pijat bayi
Aneka permainan menarik untuk bayi Anda
Aneka resep makanan bagi bayi Anda
Kiat sukses menghentikan tangisan bayi Anda
Semua itu akan anda dapatkan bila anda mendaftarkan sebagai member bayi cerdas hanya dengan 50ribu rupiah. DAFTAR
Posted by Karis As A Trader at 4:04 PM 0 comments
Labels: Informasi eksklusif dan referensi tentang bayi cerdas Indonesia
Friday, April 25, 2008
Imunisasi Pada Anak I
Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan. Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.
Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis. Kontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita infeksi HIV).
Reaksi yang mungkin terjadi:
1. Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan parut.
2. Reaksi regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai nyeri tekan maupun demam yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.
Komplikasi yang mungkin timbul adalah:
1. Pembentukan abses (penimbunan nanah) di tempat penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam. Abses ini akan menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang, sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan menggunakan jarum) dan bukan disayat.
2. Limfadenitis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau dosisnya terlalu tinggi. Keadaan ini akan membaik dalam waktu 2-6 bulan.
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.
Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.
Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.
Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun).
Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT. Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaiknya diberikan booster vaksin DPT pada usia 14-16 tahun kemudian setiap 10 tahun (karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama 10 tahun, setelah 10 tahun perlu diberikan booster).
Hampir 85% anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin difteri, akan memperoleh perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun.
DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.
Pada kurang dari 1% penyuntikan, DPT menyebabkan komplikasi berikut:
1. Demam tinggi (lebih dari 40,5° Celsius)
2. Kejang
3. Kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)
4. Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).
Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai anak sehat. Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.
1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (atau ibuprofen). Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.
sumber : www.mentorhealthcare.com
Posted by Karis As A Trader at 3:34 PM 0 comments
Labels: IMUNISASI BCG, IMUNISASI DPT, Imunisasi Pada Anak I
Imunisasi
Mengapa anak perlu imunisasi?
Karena usia anak-anak merupakan usia paling rentan terhadap berbagai virus dan penyakit. Maka dari itu, sejak dini anak perlu mendapatkan kekebalan tubuh melalui pemberian vaksin atau imunisasi untuk menghindari si kecil dari penyakit yang mungkin dapat mengakibatkan cacat bahkan kematian.
Bagaimana proses kekebalan itu sendiri terjadi?
Pada dasarnya kekebalan pada seseorang terbentuk dalam dua cara, yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Pada kekebalan pasif, tubuh tidak membentuk sendiri kekebalan tubuhnya. Sedangkan pada kekebalan aktif, tubuh ikut berperan dalam membentuk kekebalan. Keduanya itu sendiri dapat berlangsung secara alami melalui dua cara, yaitu bawaan ataupun didapat dari luar.
Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?
Biasanya bayi usia 0 - 4 bulan, memiliki kekebalan pasif bawaan yang didapat pada zat antibodi yang diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Karenanya, sampai usia 5 bulan, tubuh si kecil sanggup menahan serangan berbagai penyakit tertentu, seperti campak, difteri dan beberapa penyakit lainnya. Selain kekebalan pasif bawaan, si kecil juga bisa memperoleh kekebalan yang didapat melalui pemberian serum ke dalam tubuhnya, yang biasanya terjadi dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 2 sampai 3 minggu. Serum ini biasanya diberikan untuk mencegah penyakit campak, tetanus dan lain-lain.
Lalu, bagaimana halnya dengan kekebalan aktif?
Kekebalan aktif juga bisa terjadi secara alami atau buatan. Keuntungannya, kekebalan aktif ini dapat berlangsung lama, meskipun baru dapat terbentuk 3 sampai 4 bulan setelah pemberian zat, karena tubuh membutuhkan waktu untuk membentuk zat anti dalam kadar tertentu untuk dapat menolak penyakit.
Imunisasi apa yang diperlukan si kecil usia 0 - 4 bulan?
Pada usia ini, ada beberapa imunisasi yang perlu diberikan secara bertahap, yaitu BCG, DPT, Polio dan Hepatitis B.
Posted by Karis As A Trader at 3:31 PM 0 comments
Labels: Imunisasi balita, imunisasi bayi, petunjuk imunisasi
Panduan Memilih Ranjang Bayi
Berikut ini adalah ciri-ciri utama ranjang bayi yang memiliki tingkat keamanan dan kualitas yang tinggi yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan maksimal bagi bayi anda:
1. Memiliki pembatas ranjang (railing) yang dapat diturunkan sehingga memudahkan anda untuk meraih atau menidurkan si kecil. Fitur ini sangat nyaman terutama bagi para orang tua yang tidak memiliki tubuh yang tinggi.
2. Dapat diekspansi, sehingga bayi anda dapat tetap menggunakan ranjang yang sama (dengan tambahan untuk ekspansi) dari usia bayi sampai remaja! Hal ini merupakan salah satu fitur utama yang membedakan ranjang bayi yang berkualitas dengan ranjang bayi pada umumnya, yang juga memungkinkan anda untuk dapat menghemat dalam jangka waktu yang panjang. Ranjang bayi yang dapat diekspansi pada umumnya dapat diubah menjadi ranjang balita (umur 3-7 tahun), pra-remaja (umur 7-13 tahun) dan remaja (umur 13-17 tahun).
3. Bentuk ranjang bayi yang umum yaitu persegi atau oval, sehingga ranjang bayi dapat dengan mudah disesuaikan/ditempatkan pada ruangan yang tersedia.
4. Kaki beroda, sehingga ranjang bayi anda dapat dipindahkan ke tempat yang nyaman bagi anda untuk mengawasi bayi anda, terutama ketika ia tidur. Ketika memilih ranjang bayi yang memiliki kaki beroda, pastikan bahwa terdapat pengunci pada roda-rodanya untuk mencegah ranjang bayi anda bergulir tanpa sepengetahuan anda.
5. Memiliki ruang penyimpanan, sehingga memudahkan anda untuk menyimpan dan mengambil perlengkapan bayi anda seperti selimut ekstra, piyama dan popok. Apabila ranjang bayi yang anda cari tidak memiliki fitur ini, dapatkan ranjang bayi yang dijual dalam satu set dengan lemari penyimpanan khusus.
6. Posisi matras yang dapat disesuaikan yang sangat berguna agar bayi anda dapat menggunakan ranjangnya untuk jangka waktu yang lebih lama. Turunkan posisi matras satu tingkat ketika bayi anda mulai duduk, dan turunkan satu tingkat lagi ketika bayi anda sudah dapat berdiri.
7. Desain ranjang bayi anda juga merupakan hal yang penting, terutama apabila ranjang bayi tersebut akan digunakan oleh bayi anda sampai ia menginjak usia remaja. Usahakan agar rancangan ranjang bagi anak remaja anda tidak menyerupai ranjangnya ketika ia masih bayi!
8. Opsi lainnya untuk kenyamanan anda berbelanja adalah dengan tersedianya set furniture lengkap bagi bayi anda. Dengan membeli sebuah set furniture lengkap, anda dapat menentukan tema desain perabotan bayi anda hanya dalam satu langkah, juga anda mendapatkan kelengkapan yang anda dibutuhkan oleh bayi anda!
Posted by Karis As A Trader at 3:27 PM 0 comments
Labels: Panduan Memilih Ranjang Bayi